MEMBUAT STORYTELLING SESUAI KAIDAH JURNALISTIK UNTUK KONTEN KREATOR
528 peserta terdaftar
Rp 350,000
Kamu akan mendapatkan
3 jam 57 menit 56 detik durasi belajar
Kuis
Sertifikat kelulusan
Akses selamanya
Deskripsi
Materi
Fasilitator
Ulasan
Tentang Kursus
Lihat Lebih Lanjut
Metode Belajar
Apa yang diperoleh setelah mengikuti kursus ini:
Siapa saja yang perlu mengikuti kursus ini:
Materi
Modul: 7
Konten: 57
Total Duration: 3 jam 57 menit 56 detik
Pengantar
Section 1: Mengenal Story-telling
Section 2: Sikap Seorang Story-teller
Section 3: Proses Menulis Sebuah Cerita
Section 4: Proses Menceritakan Cerita
Section 5: Storytelling di Era Digital
Penutup
Fasilitator
Wisnu Nugroho
Editor In Chief Kompas.com
Wisnu Nugroho (biasa dipanggil Inu atau Beginu) adalah Pemimpin Redaksi Kompas.com sejak tahun 2016. Saat ini, Wisnu Nugroho aktif menjadi dosen di Universitas Multimedia Nusantara, menjadi host untuk podcast Beginu, dan juga menulis sejumlah buku. Ia menyelesaikan studi S1 Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, mendapat Fellowship dari Pemerintah Jerman (International Institute for Journalism), dan S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia sembari menjadi wartawan.
Wisnu Nugroho menemukan kegembiraan dari menulis sejak remaja. Setelah lulus S1, ia menjadi jurnalis di Harian Kompas. Ia pernah ditempatkan di Surabaya, Yogyakarta, dan menjadi jurnalis Istana pada 2005 sampai dengan 2009. Wisnu Nugroho menulis sejumlah buku, antara lain tetralogi Sisi Lain SBY (Pak Beye dan Istananya, Pak Beye dan Politiknya, Pak Beye dan Keluarganya, dan Pak Beye dan Kerabatnya), Istana Bla Bla Bla, dan Kitab Pink Jason Ranti. Beberapa buku yang ditulis menjadi best-seller.
Tak hanya menulis berita, sejumlah artikel ringan bebas sensor seputar Istana Kepresidenan juga ditulisnya di blog Kompasiana dengan tagline “mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting". Kegemarannya menulis artikel ringan ini dilanjutkannya dengan “Editor’s Letter” di Kompas.com.
Dalam kesehariannya, Wisnu Nugroho merupakan seorang commuter dan memilih sepeda atau transportasi publik sebagai pilihan utama. Ia juga adalah seorang penggiat filsafat dan berusaha mempraktikkan aktivitas berkesadaran (mindfulness). Salah satu keyakinan yang ia pegang dan juga menjadi dasar untuk kursus ini adalah “Tidak semua upaya baik lekas mewujud, panjang umur upaya-upaya baik".